TuLiSaN CaMPuRaN N4n4n9 TaK PeNTiNG

Yang Kebetulan Nemu Blog Ku, Silahkan Di Obrak Abrik, Kalau Lum Puas Ntar Tak Puasin Nyampek Puassss. Emang Gue Ya Tetep Gue, Kalau Elo Mau Ya Ambil Aja, Kalau Ngak Mao Ya Muntahkan Saja Biar Telecek Ning Pinggir Dalan

30 Januari 2013

Ketika nafsu tidak dapat dikendalikan

'Nafsu' memiliki kandungan sebagai hasrat, keinginan, kecenderungan atau dorongan hati yang kuat. Sedangakan hawa nafsu biasanya dikaitkan dengan dorongan hati yang kuat untuk melakukan sesuatu yang tidak baik. Adakalanya bermakna selera, jika dihubungkan dengan makanan. Nafsu syahwat pula berarti keberahian atau keinginan bersetubuh.[2]

Ketiga perkataan ini (hawa, nafsu dan syahwat) berasal dari bahasa Arab:
Hawa (الهوى): sangat cinta; kehendak
Nafsu (النفس): roh; nyawa; jiwa; tubuh; diri seseorang; kehendak; niat; selera; usaha
Syahwat (الشهوة): keinginan untuk mendapatkan yang lazat; berahi.[3]"

Ada sekolompok orang menganggap hawa nafsu sebagai "syaitan yang bersemayam di dalam diri manusia," yang bertugas untuk mengusung manusia kepada kefasikan atau pengingkaran. Mengikuti hawa nafsu akan membawa manusia kepada kerusakan. Akibat pemuasan nafsu jauh lebih mahal ketimbang kenikmatan yang didapat darinya. Hawa nafsu yang tidak dapat dikendalikan juga dapat merusak potensi diri seseorang.

Sebenarnya setiap orang diciptakan dengan potensi diri yang luar biasa, tetapi hawa nafsu dapat menghambat potensi itu muncul kepermukaan. Potensi yang dimaksud di sini adalah potensi untuk menciptakan keadilan, ketenteraman, keamanan, kesejahteraan, persatuan dan hal-hal baik lainnya. Namun karena hambatan nafsu yang ada pada diri seseorang potensi-potensi tadi tidak dapat muncul kepermukan (dalam realita kehidupan). Maka dari itu mensucikan diri atau mengendalikan hawa nafsu adalah keharusan bagi siapa saja yang menghendaki keseimbangan, kebahagian dalam hidupnya karena hanya dengan berjalan di jalur-jalur yang benar sajalah menusia dapat mencapai hal tersebut.

http://id.wikipedia.org/wiki/Hawa_nafsu
Baca Selengkapnya...

29 Januari 2013

PERJALANAN HIDUP MANUSIA



Setelah lama tidak membuat tulisan, akhirnya hari ini 29 Januari 2013 saya akan memulai lagi memuat tulisan yang telah saya ambil dari sebuah kertas yang tertempel pada salah satu mading di Kampus Universitas Kanjuruhan Malang yang di buat oleh Ledma Al Farabi Unikama tenang perjalanan hidup manusia.
Berikut yang tertulis pada kertas tersebut:  
1. Rata-rata usia manusia adalah 70 - 80 tahun
2. Di alam kubur selama 5.000 tahun
3. Di alam barzah sepanjang 70.000 tahun
4. Di surga atau di neraka itu lamanya TAK TERHINGGA
5. Lalu, selama ini kita fokus kemana? SIAPKAH KITA KE NERAKA?!

Sekilas sangat singkat namun memiliki makna yang amat dalam, setelah saya membaca tulisan tersebut, tentu saja hati saya prihatin dengan kondisi saya saat ini, merenungi nasib yang semakin jauh dari agala Allah Swt, selalu berbuat dosa baik lahiriyah maupun batiniyah, bukannya menghindar dari kemaksiatan namun selalu mendekat pada kemaksiatan, selalu jauh dari pengajian yang dapat menyejukkan hati, jarang berpuasa, lalai dalam beribadah, jarang melalukan dzikir, jarang sholat berjamaah, dss, dss.....

Keimanan saya ibaratkan seperti sinyal HP, kalau cuaca cerah maka sinyal penuh, kalau cuaca buruk sinyal melemah bahkan hilang sama sekali. kalau lagi butuh atau kepepet menghadapi suatu masalah pasti akan sering berdoa dan mengningkatkan diri untuk selalu dekat dengan Allah, tapi kalau sudah merasa keenakan banyak uang, sehat wal afiat, banyak hiburan, tanpa masalah apapun, ambil wudlu pun enggan apalagi sholat berjamaah, nyanyi-nyanyi saja dari pada baca Al Quran, nge-Gosip kesana kemari mencari kesalahan orang melupakan dzikir kepada Allah Swt.

Ya Allah Ya Rahman Ya Rakhim, ampunilah segala dosa hamba yang telah hamba lakukan selama 29 tahun hidup di dunia fana ini, ampunilah dosa Ibu Bapak hamba dan terimalah amal baiknya selama memberikan amal kebaikan bagi hamba dan hapuskanlah amal keburukannya yang telah tertutupi oleh kebaikan merawat dan membesarkan hamba.

Ya Allah Ya Rahman Ya Rakhim, ampunilah dosa istri dan putra putri hamba, jadikanlah istri hamba menjadi istri yang solehah yang dapat membahagiakan suami, bapak ibu serta mertua, membimbing putra dan putri kami menjadi penerus yang taat beribadah dan berbakti kepada orang tua.
Amin ya robbal alamin
Baca Selengkapnya...